top of page

Inovasi Furoshiki dari Seniman Difabel: Langkah Sederhana untuk Bumi yang Lebih Bersih

Di era modern ini, gaya hidup masyarakat perkotaan telah memberikan banyak tantangan baru bagi kelestarian lingkungan. Pola konsumsi yang tinggi, kemasan sekali pakai, dan ketergantungan pada plastik dan bahan-bahan yang sulit terurai telah menyebabkan masalah serius, seperti penumpukan sampah di perkotaan, pencemaran lingkungan, hingga kerusakan ekosistem. Banyak produk yang hanya digunakan sesaat, kemudian dibuang, meninggalkan jejak limbah yang bertahan hingga ratusan tahun. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap dampak limbah dan kebiasaan konsumsi yang tidak berkelanjutan.

 

Menurut data dari lembaga lingkungan, sebagian besar sampah perkotaan terdiri dari plastik dan kemasan sekali pakai. Penanganan sampah yang tidak optimal menyebabkan banyak limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), laut, dan bahkan mencemari tanah dan udara. Akibatnya, kualitas lingkungan hidup menurun dan membahayakan kesehatan makhluk hidup di sekitarnya. Fenomena ini menunjukkan betapa perlunya solusi dan inovasi yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan untuk mengurangi dampak buruk dari kebiasaan konsumtif masyarakat.

 

Salah satu solusi yang kini mulai mendapat perhatian adalah penggunaan furoshiki, kain tradisional Jepang yang digunakan sebagai pengganti kemasan plastik atau tas sekali pakai. Furoshiki tidak hanya dapat dipakai berkali-kali, tetapi juga memiliki nilai estetika dan budaya yang tinggi. Dengan memilih bungkus ramah lingkungan seperti furoshiki, kita dapat mengurangi jumlah sampah dan menciptakan kebiasaan yang lebih bertanggung jawab terhadap bumi. Furoshiki bisa dilipat, diikat, dan diubah sesuai kebutuhan, menjadikannya alternatif serbaguna yang praktis dan berdaya guna.

 

Dalam kampanye ini, seniman disabilitas Artherapy Center Widyatama turut berperan dengan menciptakan ilustrasi dan desain menarik pada kain furoshiki untuk mengajak masyarakat perkotaan bergabung dalam gerakan cinta lingkungan. Melalui kreasi mereka, furoshiki menjadi simbol langkah kecil yang membawa dampak besar bagi bumi, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga alam dari kerusakan akibat gaya hidup yang tidak berkelanjutan.

bottom of page