top of page
ThespecialID 1-03.png
Logo Kita Projekt.png
Logo ATC.png
Copy of Logo_bccf-bdg-01.png

A collaboration art project of students with disabilities and creative industries.

COLLAB.png

Kini, dunia menjadi tempat yang sangat kompleks dan dinamis sehingga kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu aset yang sangat berharga dalam kompetisi dan pengembangan ekonomi. Konektivitas dan Era Globalisasi mengubah cara bertukar informasi, berdagang, dan konsumsi sebuah produk dan teknologi di berbagai tempat di dunia. 

​

Menurut RUU Ekonomi Kreatif; Ekonomi Kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari kreativitas manusia, berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan teknologi.

​

 

“Ekonomi Kreatif berhubungan dengan ide dan uang. Ini adalah jenis ekonomi pertama di mana imajinasi dan kreativitas menentukan apa yang orang- orang ingin lakukan dan hasilkan”. 

- John Howkins, (Bapak Ekonomi Kreatif),

Penerbit buku “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas” (2001) -

​

​

Ekonomi Kreatif (Ekraf) adalah paradigma ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau kreativititas dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Sumber daya utama dalam Ekonomi Kreatif adalah kreativitas, yakni kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda dari pakem. 

​

Ada 8 keunggulan ekonomi kreatif dibanding dengan ekonomi tradisional; salah satunya ialah kolaboratif. Ekonomi Kreatif mempersatukan berbagai individu dari bidang dan latar belakang yang berbeda-beda.

​

The Special ID mempunyai tujuan dalam membuka kesempatan kepada para kreator disabilitas untuk mendapat keuntungan dan peran serta dalam pertumbuhan Ekonomi Kreatif. Hal ini juga membantu dan mendukung dalam tercapainya Sustainable Development Goals. Khususnya Tujuan 8, yaitu ‘mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja penuh dan produktif, dan penciptaan lapangan kerja yang layak bagi semua’. 

​

Dalam membuka peluang lapangan kerja baru, sejalan dengan menciptakan pekerja disabilitas dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, Untuk mencapai tujuan tersebut, The Special ID pada tahun 2019 ini telah menjalankan sebuah program yang bernama KITA Projekt 2019.

KITA Projekt merupakan sebuah proyek hasil kerjasama The Special ID dan Art Therapy Center (ATC) Widyatama. Proyek ini mengajak para seniman, desainer, dan pelaku industri kreatif yang telah berpengalaman di bidangnya untuk berkarya bersama siswa-siswi disabilitas mental (Autisme, Asperger, ADHD) dan fisik (Tunarungu/tuli) jurusan Desain Grafis di ATC Widyatama. Proyek ini adalah tahap final dari tiga tahun masa studi siswa-siswi disabilitas dengan aspek pencapaian komunikasi, sosialisasi, dan penerapan apa yang selama ini dipelajari. di Lembaga Pelatihan Kerja, jurusan Desain Grafis di Art Therapy Center Widyatama.

edo-kelas_edited_edited.jpg

Situasi kelas disaat proses pembelajaran berlangsung.

Para siswa disabilitas tampak serius dan fokus ketika sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar.

Foto-tangan_edited.jpg

Salah satu proses pengerjaan sebuah karya adalah menggambar manual, garis yang dibuat merupakan asli diciptakan oleh para kreator disabilitas itu sendiri.

KITA Projekt diharapkan dapat menghasilkan karya kolaborasi berupa produk yang berkelanjutan, sehingga dapat berpeluang menjadi lapangan kerja bagi siswa-siswi disabilitas nantinya. KITA Projekt 2019 tidak hanya mengajak pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi. Proyek ini juga mengajak forum, lembaga, organisasi, yayasan, dan para pendukung industri kreatif lainnya untuk dapat terlibat dan menjadi bagian dari masa depan seni dan desain Indonesia yang lebih bermanfaat.

​

Kami sangat begitu menyadari bahwa akses untuk kelompok penyandang disabilitas kurang mendapat perhatian. Pertambahan penduduk dunia dan perkembangan realitias sosial yang pada saat ini menunjukkan tingginya angka keberadaan kelompok penyandang disabilitas. Menurut Badan Pusat Statistik, bahwa 12% dari jumlah penduduk di Indonesia merupakan kelompok penyandang disabilitas (2016).

Seperti  hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa stigma yang beredar dimasyarakat bahwa penyandang disabilitas, terutama pada disabilitas mental sulit untuk diterima untuk bekerja. Dengan berbagai alasan yang menutup peluang itu, lewat KITA Projekt, kami ingin menyebarkan potensi dan bakat yang kurang mendapat perhatian.

​

Untuk mendapat atensi yang maksimal, kami menggunakan cara-cara atau gaya kampanye yang mudah diterima dan menarik. Video diatas menjadi media promosi yang berisi ajakan untuk para pelaku industri kreatif profesional untuk hadir langsung dalam acara Live Showcase. Sebuah acara yang menampilkan karya para kreator disabilitas (portofolio online bisa lihat disini) yang diharapkan dalam acara tersebut para pelaku kreatif dapat langsung mengenal langsung dengan para kreator disabilitas.

Sesi Kenal Kreator difabel: Bisma penyandang asperger mempresentasikan hasil karyanya

Salah satu dari 8 Kreator Difabel yang ditampilkan pada video diatas adalah Bisma Hanif. Bisma adalah mahasiswa jurusan desain grafis penyandang asperger di Art Therapy Center Widyatama, Bandung. Ketertarikannya pada ilmu pengetahuan membuatnya banyak membaca, sehingga seringkali Bisma disebut sebagai eknsiklopedia berjalan. Favoritnya adalah pengetahuan tentang berbagai alat transportasi, terutama mobil. Mulai dari brand, jenis mesin, tahun keluaran, hingga spesifikasi detail dari hampir semua mobil Bisma mengetahui. Bisma menguasai beberapa software di antaranya adobe photoshop, adobe illustrator, dan microsoft office. Selain itu, Bisma juga memiliki gaya gambar yang unik yang ia aplikasikan dalam karya-karyanya.

​

Ada 7 Kreator Difabel lainnya yang tidak kalah menarik dari Bisma, saksikan langsung melalui channel Youtube kami disini.

Timeline.png
Timeline Gambar.png

Proyek ini dimulai pada 25 Februari 2019 dan berakhir dengan pameran karya hasil kolaborasi pada Juli 2019. Kita Project melakukan pendaftaran kolaborator secara terbuka melalui media sosial dan website. Antusiasme para pelaku kreatif untuk bergabung dalam Kita Projekt cukup begitu tinggi dan mereka memiliki latar belakang yang beragam, dari mulai pelaku industri fashion, furnitur, aksesoris, boneka, kemasan, instalasi, hingga program wisata kota mendaftarkan sebagai calon kolaborator.

Live Showcase & Live Open Call KITA PROJEKT

Simpul Space 4, 16 Maret 2019

Pada prosesnya Kita Projekt telah menyelenggarakan Live Portfolio Showcase, kegiatan ini bertujuan untuk menampilkan karya desain ciptaan kreator disabilitas secara publik, selain itu juga para calon kolaborator bisa berkenalan dan berinteraksi langsung dengan para kreator disabilitas. Para calon kolaborator bisa langsung mengajukan gagasan karya yang akan dikolaborasikan dan menunjuk kreator disabilitas yang ingin diajak untuk berkolaborasi nantinya.

showcase-2.jpg
showcase-6.jpg
showcase-5.jpg
showcase-7.jpg

Para kreator disabilitas sangat menikmati seluruh rangkaian kegiatan dan mampu berinteraksi dengan baik, menjelaskan karya-karya yang mereka ciptakan. Pertayaan yang diajukan oleh para calon kolaborator, mereka jawab dengan jelas dan terampil.

​

Poin penting dari program ini adalah mengedukasi kepada masyarakat luas, bahwa mereka sebagai kreator yang memiliki keterbatasanpun mampu memberikan  yang terbaik ketika mereka mendapatkan lingkungan yang tepat.

Showcase-1.jpg
showcase-3.jpg

Pada tahapan berikutnya, Tim Kita Projekt mengumumkan para kolaborator terpilih. Kolaborator yang akan berkarya bersama dengan para kreator difabel selama satu bulan, atau disebut sebagai Bootcamp. Dalam kegiatan bootcamp ini diharapkan terjadinya interaksi dua arah yang aktif. Sehingga kreator difabel mendapatkan ilmu baru dari para kolaborator secara langsung, baik itu dalam pengetahan material, teknis pengerjaan, bahkan hingga penjualan. Sehingga para kreator difable dapat menerapkannya dikemudian hari secara mandiri dan tentunya berkelanjutan.

Kenal Kolaborator KITA PROJEKT 2019: PIJAK BUMI

Salah satu kolaborator terpilih adalah Pijak Bumi. Pijak Bumi adalah sebuah brand lokal asal Bandung yang fokus melahirkan produk ecofriendly dan sustainable. Produknya berupa footwear yang disajikan secara humble, sebuah bentuk yang tidak akan pudar seiring waktu.

“Kami menyukai tarikan garis (stroke) mereka yang sangat khas. Selain itu, Pijak Bumi juga mengusung konsep yang selaras dengan concern ATC tentang lingkungan. Kami berharap bisa membuat special series, berkolaborasi dengan kreator difabel dari ATC Widyatama”

Fales - Founder Pijak Bumi

7 Kolaborator terpilih lainnya bisa dilihat secara lengkap di instagram kami @kita.projekt

WhatsApp Image 2019-04-09 at 20.49.47.jp
WhatsApp Image 2019-04-09 at 20.49.49.jp
WhatsApp Image 2019-04-09 at 20.49.50.jp
WhatsApp Image 2019-04-09 at 20.49.44.jp

Kegiatan proses bootcamp bertempat di Simpul Space 4, Bandung Creative City Forum.

Para kreator difabel sendiri akan mendapat pembelajaran yang berharga dalam bootcamp, ujian yang harus mereka hadapi ialah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan tentunya mengenali kolaborator.

​

Selama satu bulan tersebut, Para kreator difabel akan berkarya di Simpul Space 4, Bandung Creative City Forum dan juga berkarya langsung di kantor atau studio para kolaborator.

Pada pertemuan awal bootcamp, para kolaborator dan kreator difabel saling mengenalkan diri masing-masing dan kolaborator juga membagikan pengalaman mereka. Kreator difabel mendapat pengetahuan baru mengenai dunia insdutri, begitupun dengan para kolaborator mendapat perspektif baru mengenai proses berkarya bersama para kreator disabilitas.

Saksikan perjalan dan perjuangan mereka dalam instagram kami @kita.projekt

  • Facebook
  • YouTube
  • Instagram
bottom of page